Peristiwa gempa bumi di Sumedang pada tanggal 31 Desember 2024 menjadi salah satu pengingat pentingnya pengetahuan tentang mitigasi bencana, seperti yang dilaksanakan MAN 2 Sumedang yang menggelar Sosialisasi dan Simulasi Mitigasi Bencana, Jumat (03/05/2024).
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X dan XI serta tenaga pendidik maupun kependidikan di kampus MAN 2 Sumedang. Dalam pelaksanaannya, madrasah mengundang komunitas “Sky Volunteer” sebagai pemateri perihal penanganan bencana sekaligus simulasi gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan macam-macam bencana, kondisi alam Sumedang serta bebagai resiko bencana di dalamnya. Kemudian dilakukan juga simulasi mitigasi bencana gempa bumi agar seluruh civitas akademik MAN 2 Sumedang memiliki kesiapan jika sewaktu-waktu bencana datang. Salah satu hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya gugus bencana yang beranggotakan siswa siswi MAN 2 sebagai petugas yang siaga menghadapi bencana.
Seperti dikatakan oleh Abi Firman sebagai pemateri dalam sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana kali ini, pada dasarnya Sumedang dilalui tiga sesar yang menjadi penyebab ancaman bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang. “Sehingga diharapkan seluruh warga sekolah memiliki kesiapan dalam menghadapi berbagai resiko bencana gempa yang mungkin saja terjadi di Sumedang mengingat sesar-sesar yang ada tersebut,” ujarnya saat kegiatan berlangsung.
“Ketika gempa bumi terjadi respon yang harus dilakukan adalah tetap tenang sambil mencari tempat aman untuk berlindung dari reruntuhan. Gunakan system peringatan gempa atau sirine serta segera evakuasi dengan cepat siswa dan staf ke area terbuka atau tempat perlindungan yang telah ditentukan” pungkasnya.
“Lalu jika saat gempa sedang berada dalam ruangan maka lalukan Drop (turunkan tubuh dengan bagian tangan dan lutut berada di atas lantai), Cover (berlindung di bawah struktur yang kokoh, lindungi kepala dan leher dari reruntuhan dengan kedua tangan atau gunakan benda di sekeliling dan Hold (tetap berlindung & berpegangan ditempat sampai guncangan berhenti lalu bersiaplah untuk bergerak ke tempat yang lebih aman dengan tertib atau titik kumpul yang telah ditentukan),”katanya.
Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi gempa yang dilaksanakan oleh siswa, tenaga pendidik maupun kependidikan sebanyak dua kali dengan menekankan keseriusan agar memberikan kesiapan yang matang dalam upaya mitigasi bencana.
Kontributor: Indriani Rahayu, S.Pd
Post a Comment